Kamis, 22 November 2007

Waktu Ayah Jalan-jalan

Hari Selasa sampai Rabu (20-22 Nopember 2007), Ayah dapat tugas belajar di luar kota. Saat pamitan, ayah terasa berat berangkat. Mondar-mandir, ayah tidak kunjung berangkat akibat menimang-nimang Kaka terlebih dulu. Apa daya, meski berat ayah tetap harus berangkat.

Berangkatlah ayah hari Selasa siang. Kaka di rumah sama ibu, kakek, nenek, dan uwak Saneh. Menjelang Maghrib, Kaka ditelepon sama ayah. Ibunya memberitakan Kaka masih bobo. Telepon pun ditutup.

Selepas Isya, kembali Kaka ditelepon sama ayah. Ibunya memberitakan Kaka tengah menyusu. Kembali telepon pun ditutup. Ayah sedikit bingung, habis belum bicara sama Kaka. "Nanti, sabar dulu. Malem-malem dikit telepon lagi deh, " demikian ujar ibunya. Oke, ayah sabar menanti.

Menjelang tengah malam, Kaka dapat telepon ayah lagi. Kali ini Kaka bisa mengobrol sebab tidak sedang menyusu atau "sibuk" olahraga. "Halo Kaka ... lagi apa ?" tanya ayah. "Mmm ... nggg ... ngngng ... eueemm ... ng ... ng ...," demikian jawab Kaka. Ternyata Kaka sedang gembira. Pasti Kaka sudah kenyang atau siap-siap olahraga.

Telepon pun ditutup. Malam jam mendekati angka 01.00 dinihari. Ayah tidak bisa tidur di hotel luar kota. Suasana begitu mencekam. Ayah terus keringat dingin, teringat terus sama Kaka. Jari tangan ayah terus "mencetin" tombol hp. Foto-foto dan rekaman gambar Kaka terus diulang.

Jam mendekati angka 02.30 dinihari. Ayah tetap tidak bisa tidur. Kaka pun ditelepon. Ternyata Kaka sedang bangun malam. "Wah, anak sama ayah sama aja nih, " kata ibunya. Di telepon, ayah bicara ke Kaka, "Kaka bobo ... ayah belum bisa bobo nih."

Keringat dingin, kepala sedikit pusing, kiranya ayah terkena malarindu. Memang, baru kali ini semenjak Kaka lahir (57 hari yang lalu) ayah meninggalkan untuk menginap di tempat lain. Mungkin ayah-ayah lain pun demikian ?

Minggu, 18 November 2007

Kaka Gadis Diundang Ultah


Hari Sabtu kemarin (17/11/2007) Kaka Gadis dapat undangan ulang tahun dari Teteh Naira. Diundangan itu, Kaka ditunggu Tetehnya datang ke acara ulang tahun ke-3. Waktu acara ultah Minggu, 18 Nopember 2007.

Seperti biasa, Kaka lagi bobo waktu dapat undangan. Kado Kaka belum siap. Dari isi sampai bungkusnya belum ada. Itu kondisi Sabtu siang. Waktu ibunya mau tanya ke Kaka, Kaka kelihatan bingung. Maklum saja, Kaka kan baru bangun tidur dan ditambah ... dia kan baru 2 bulan umurnya. Ya, ayah sama ibunya yang harus cari kado.

Sabtu sore ayah sama ibu Kaka pergi ke Supermarket. Kaka ditinggal di rumah sama Uwak Saneh. Ditinggalnya juga pas Kaka sudah bobo "tibra" (pulas, sunda-red). Di Supermarket, fokus cari kado buat Teteh Naira. Ayah sama Ibu keliling cari kado yang pas buat anak perempuan umur 3 tahun. Cari punya cari, dapat deh pakaian lucu dan sporty. Sekaligus dengan kado, bungkusnya pun dicari.

Namun, naluri konsumtif yang terlatih dan dikondisikan di Supermarket membuat tidak hanya kado yang dibeli. Udang, susu kedelai, bumbu instant, serta mie ayam pun dibeli. Bingung juga dengan "kantong". Apa yang tidak direncana bahkan tidak dibutuhkan pun dibeli. Pola konsumtif semacam ini banyak diderita orang "kita" kiranya.

Sampai rumah, Kaka bobo sama Nenek Ujung. Kaka sudah cantik: Mandi, ganti baju, bedakan, dan dikelambu. Ayah sama ibu langsung membungkus kado. Oh iya, di rumah juga ada Nenek Guru dari Bandung. Menginap di rumah, katanya mau tengok Kaka.

Besoknya --Minggu, 18 Nopember 2007-- Kaka datang ke acara ulang tahun. Di sana sudah ramai. Kaka datang terlambat, habis menunggu dulu Dede Farrell yang masih bobo. Acara jam 11.00 sudah mulai. Kaka baru datang jam 12.00. Terlambat deh.

Senin, 12 November 2007

Tidur


Menjelang usia 40 hari dan setelahnya, Gadis susah tidur malam. Kami bingung apa penyebabnya. Jadi, hampir setiap malam, Gadis tidak tidur antara pukul 21.00 s/d 06.00. Waktu-waktu tersebut adalah jam tidur dia sebelumnya.

Ada beberapa hal yang kami duga selaku penyebab :
  1. Pilek yang diderita
  2. Masalah puser
  3. Ke-'cengklak'
  4. Kebiasaan orang tua tatkala dia masih di kandungan
  5. Kondisi ruangan dan cuaca
  6. Sebelum pulas, mau diayung-gendong
Di antara keenam penyebab di atas, kami anggap semuanya sama kuat. Jadi, jika kami berkeinginan Gadis bisa bobo malam, keenam masalah tersebut harus diselesaikan.

Akhirnya, kami pergi ke dokter RS Ibu Anak Jatisampurna pada hari Minggu 11 Nopember 2007. Di sana kami coba selesaikan penyebab nomor 1 dan 2. Setelah dari dokter, kami pergi ke Paraji (bidan tradisional) untuk mengatasi masalah nomor 3.

Tanggal 12 Nopember 2007, Senin, kami belikan Gadis ayunan rotan. Untuk mengatasi kelelahan menggendong di kemungkinan penyebab nomor 5 dan 6. Di ayunan rotan tersebut, kami pasang kelambu dan kain-kainan biar Gadis hangat di malam hari.

Akhirnya, untuk masalah nomor 4, kami harus berimprovisasi bagaimana dia bisa menyesuaikan jam tidurnya dengan waktu tidur 'normal.' Sekarang, Selasa 13 Nopember 2007, Gadis bobo jam 21.30 dan bangun pukul 03.00. Lumayan, ayah ibunya bisa bobo juga deh.

Dia Lahir


Rabu, 26 September 2007 anak kami lahir. Diawali ketuban yang pecah pukul 02.30 WIB, saat persiapan sahur di bulan suci Ramadhan. Jelang pukul 11.00 WIB, si cantik yang kami tunggu-tunggu pun lahir meski lewat operasi Caesar.

Tidak ada kata mampu kami suratkan. Tangisan pertamanya begitu keras. Keraguan di hati kami pupus sudah. Kami menjadi orang tua, dengan Gadissa Valina Amartya sebagai putri pertama kami.

Blog ini terinspirasi lewat kelahiran anak kami tersebut. Inginnya kami, Gadis sendiri yang bikin blog ini. Tapi, apa daya kini dia masih sibuk menyusu dan belajar tertawa. Ya, orang tuanya deh yang bikin. Nanti kalau sudah PG atau TK, Gadis sendiri yang terusin blog ini.